Translate

Sabtu, 14 Agustus 2021

14. Sugandha



「復次!比丘知業果報,觀餓鬼世間。彼以聞慧,觀食香烟諸餓鬼等,以何業故而生其中?彼以聞慧知:此眾生為嫉妬心惡貪所覆,商賈賣香,見人買香,速須供養,不以好香與彼買者,乃以劣香,價不酬直。心無淨信,謂:『無惡報』,不識諸佛真實福田。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: para setan kelaparan dkk. pemakan asap wangi dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini batinnya terselubungi oleh iri, cemburu, dan ketamakan yang teruk. Dalam berdagang memperjualbelikan dupa, melihat orang membeli dupa karena memerlukan segera untuk pemujaan, dengan bukan dupa yang baik diberinya pembeli tersebut — yakni: dengan dupa yang asor, yang tidak berpadan dengan harganya. Tanpa keyakinan murni dalam batinnya, dikatakannya: ‘Tiada akibat kejahatan’ karena tidak dikenalnya para Buddha sungguh merupakan ladang jasa (puṇyakṣetra) sesungguhnya.

preta peta hungry ghost
如是惡人,身壞命終,生食香烟夜叉鬼中,而有神通,身著香鬘、塗香、末香,妓樂自娛。或生神廟、四交巷中、寺舍林間、遊戲之處、重閣樓櫓,皆遍遊行。世間愚人恭敬禮拜,燒沈水等種種諸香而供養之。
Demikianlah orang-orang jahat ini, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, akan terlahir di antara setan yakṣa pemakan asap wangi, pun memiliki penembusan spiritual. Tubuhnya mengenakan untaian wewangian, parfum, bedak; dengan nyanyian dan musik menghibur diri. Entah terlahir di kuil dewata, di perempatan gang, di biara, kediaman, hutan atau tempat pelesir, di paviliun bertingkat, gedung dan toren — mereka berjalan melawat semuanya merata. Orang-orang bodoh di dunia menghormati dan menyembahnya, membakar gaharu dan berjenis-jenis dupa untuk memujanya.

以前世時,商賈賣香,令人供養勝上福田;非心田故。若於佛、法、僧中行少布施,得大果報。譬如尼拘陀樹其子甚小,種之良地,成樹甚大,枝條四布。若於佛、法、僧福田之中行布施者,得大果報亦復如是。福田力故,如是夜叉有神通力,而得樂報。於鬼世界得脫苦已,從此命終,隨業流轉受於生死。
[Hal di atas terjadi] oleh pada kehidupan terdahulu, tatkala berdagang memperjualbelikan dupa, mereka memusababi orang lain memuja ladang jasa utama yang terunggul; dan bukan dikarenaï ladang batin mereka sendiri. Jikalau kepada Buddha, Dharma, dan Saṅgha melaksanakan sedikit pendermaan, akan didapatlah akibat buah yang besar. Ibarat pohon nyagrodha: kendati bijinya amat kecil, apabila ditanam di tanah yang subur, akan menjadi pohon yang teramat besar, dahan dan rantingnya menyebar ke empat [penjuru]. Jikalau kepada ladang jasa Buddha, Dharma, dan Saṅgha melaksanakan pendermaan, akibat buah besar yang didapat juga demikian. Karena kekuatan ladang jasanya, yakṣa-yakṣa ini memiliki kekuatan penembusan spiritual, pun mendapat akibat yang menyenangkan. Setelah mereka dapat terbebas dari penderitaan di alam setan, dari sini berakhirlah nyawanya; seturut perbuatannya akan terhanyutlah mereka berputar, menerima penderitaan dalam kelahiran dan kematian.

人身難得,猶如海龜遇浮木孔。若生人中,生貧窮家;其身香氣,而似香塗。以餘業故,受如斯報。」
Tubuh manusia sukar didapat bagaikan penyu laütan menemukan lubang kayu yang terombang-ambing. Jikalau mereka terlahir di antara manusia, mereka akan lahir di keluarga yang miskin tuntas; tubuhnya berhawa wangi, akan tetapi, seperti diurapi parfum. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”






Tidak ada komentar:

Posting Komentar