「復次!比丘知業果報,觀餓鬼世間。彼以聞慧觀:多行嫉妬,習於遍業,究竟成業,墮餓鬼道,生於不淨巷陌之中。以何業行,生於彼處?彼以聞慧見:此眾生慳嫉覆心,以不淨食與諸梵行清淨之人。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: mereka yang banyak menjalankan iri dan cemburu, membiasakannya dalam serata perbuatan sehingga pada akhirnya menjadi pekerjaannya (karmānta*), akan terjatuh ke jalur setan kelaparan, terlahir di antara gang dan lorong yang tidak murni. Dikarenaï laku perbuatan apakah sehingga mereka terlahir di keadaan tersebut? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini batinnya terselubungi oleh kekikiran dan kedengkian, dengan makanan yang tidak murni diberikannya kepada orang-orang yang dengan murni mempraktikkan kehidupan kudus (brahmacarya).
以是因緣,身壞命終,生於不淨囉他餓鬼之中(囉他,魏言:巷陌)。若於晝日,人不能見;若人夜行,則多見之。
Disebab-musababi hal-hal ini, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, mereka akan terlahir di antara setan kelaparan Rathyā yang tidak murni (Rathyā, dalam bahasa Cina: ‘gang dan lorong’). Jikalau siang hari, orang tidak mampu melihatnya; jikalau orang berjalan di malam hari, akan banyaklah yang melihatnya.
若城邑聚落、眾聚之處,若住曠野行軍廁屏、穢惡之處,虫蛆滿中臭處不淨;若人見者,惡不欲視,嘔吐捨去。而是餓鬼生在其中,由前世時以不淨食持與眾僧——以是因緣,生不淨處,受大苦惱。雖處其中,常不得食。有諸惡鬼手執利刀,刃出火焰,在傍守護,常困飢渴。一月半月乃得一食,猶不得飽;設得食飽,守糞諸鬼強打令吐。
Baik tempat masyarakat berguyub di pekotaan maupun pedesaan, baik tempat mala kotoran tentara infanteri yang berdiam di padang belantara maupun toilet bertabir, belatung-belatung memenuhi tempat berbau dengan ketidakmurnian di dalamnya; jikalau melihatnya, orang akan sebal tidak hendak memandang, akan muntah dan meninggalkannya pergi. Akan tetapi, setan-setan kelaparan demikian [justru] terlahir di sana, berasal dari pada kehidupan terdahulunya memegang dan memberikan makanan yang tidak murni kepada saṅgha — disebab-musababi hal-hal ini, terlahirlah mereka di tempat tidak murni dan menerima penderitaan besar. Meskipun bertempat di sana, mereka senantiasa tidak mendapat makanan. Terdapatlah para setan jahat yang tangannya memegang pisau tajam, pisaunya mengeluarkan marak api, dan berjaga-jaga di sisi, sehingga mereka senantiasa dikungkung kebuluran dan dahaga. Satu bulan atau setengah bulan sekali baru mendapat makanan, [itu pun] bahkan tidak dapat mengenyangkan mereka; seandainya dapat makan kenyang, para setan penjaga tahi akan memukul mereka dengan keras supaya muntah.
飢渴燒身,呻號哀叫,交橫馳走,憂惱悲泣,即以伽他而說頌曰:
Tubuhnya terbakar kebuluran dan dahaga, mereka berdesah dan berteriak beriba-iba, berburu-buru berjalan malang melintang, menangis meratap terganggu kesedihan, lalu dalam gāthā mengucap syair sbb.:
Demikianlah setan-setan kelaparan ini, oleh tertipu perbuatannya sendiri, berdesah dan berteriak beriba-iba. Sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau akibatnya berakhir, berakhirlah nyawanya. Karena sisa-sisa perbuatannya, mereka akan terlahir di antara manusia, menerima tubuh sebagai pelacur atau wanita; jikalau mendapat tubuh sebagai pria, mereka akan terlahir di keluarga penyapu tahi, atau tubuhnya akan memakai baju yang dikenakan wanita dan berperilaku cara wanita. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima penderitaan sedemikian.”
CATATAN:
* ‘Ujung perbuatan, perbuatan utama’.⤴
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: mereka yang banyak menjalankan iri dan cemburu, membiasakannya dalam serata perbuatan sehingga pada akhirnya menjadi pekerjaannya (karmānta*), akan terjatuh ke jalur setan kelaparan, terlahir di antara gang dan lorong yang tidak murni. Dikarenaï laku perbuatan apakah sehingga mereka terlahir di keadaan tersebut? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini batinnya terselubungi oleh kekikiran dan kedengkian, dengan makanan yang tidak murni diberikannya kepada orang-orang yang dengan murni mempraktikkan kehidupan kudus (brahmacarya).
以是因緣,身壞命終,生於不淨囉他餓鬼之中(囉他,魏言:巷陌)。若於晝日,人不能見;若人夜行,則多見之。
Disebab-musababi hal-hal ini, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, mereka akan terlahir di antara setan kelaparan Rathyā yang tidak murni (Rathyā, dalam bahasa Cina: ‘gang dan lorong’). Jikalau siang hari, orang tidak mampu melihatnya; jikalau orang berjalan di malam hari, akan banyaklah yang melihatnya.
若城邑聚落、眾聚之處,若住曠野行軍廁屏、穢惡之處,虫蛆滿中臭處不淨;若人見者,惡不欲視,嘔吐捨去。而是餓鬼生在其中,由前世時以不淨食持與眾僧——以是因緣,生不淨處,受大苦惱。雖處其中,常不得食。有諸惡鬼手執利刀,刃出火焰,在傍守護,常困飢渴。一月半月乃得一食,猶不得飽;設得食飽,守糞諸鬼強打令吐。
Baik tempat masyarakat berguyub di pekotaan maupun pedesaan, baik tempat mala kotoran tentara infanteri yang berdiam di padang belantara maupun toilet bertabir, belatung-belatung memenuhi tempat berbau dengan ketidakmurnian di dalamnya; jikalau melihatnya, orang akan sebal tidak hendak memandang, akan muntah dan meninggalkannya pergi. Akan tetapi, setan-setan kelaparan demikian [justru] terlahir di sana, berasal dari pada kehidupan terdahulunya memegang dan memberikan makanan yang tidak murni kepada saṅgha — disebab-musababi hal-hal ini, terlahirlah mereka di tempat tidak murni dan menerima penderitaan besar. Meskipun bertempat di sana, mereka senantiasa tidak mendapat makanan. Terdapatlah para setan jahat yang tangannya memegang pisau tajam, pisaunya mengeluarkan marak api, dan berjaga-jaga di sisi, sehingga mereka senantiasa dikungkung kebuluran dan dahaga. Satu bulan atau setengah bulan sekali baru mendapat makanan, [itu pun] bahkan tidak dapat mengenyangkan mereka; seandainya dapat makan kenyang, para setan penjaga tahi akan memukul mereka dengan keras supaya muntah.
飢渴燒身,呻號哀叫,交橫馳走,憂惱悲泣,即以伽他而說頌曰:
Tubuhnya terbakar kebuluran dan dahaga, mereka berdesah dan berteriak beriba-iba, berburu-buru berjalan malang melintang, menangis meratap terganggu kesedihan, lalu dalam gāthā mengucap syair sbb.:
『種子不善因緣故 獲得憂苦惡果報如是餓鬼自業所誑,呻喚哀號。乃至惡業不盡,故不得脫。報盡命終,以餘業故,生於人中,受諸婬女、婦女之身;若得男身,生除糞家,身服女人所著之衣,行女人法。以餘業故,受如斯苦。」
因果之性相相似 惡業因緣得苦報
‘Disebab-musababi ketidakbaikan dari benihnya,
akan diperolehlah akibat buah buruk kesedihan dan penderitaan.
Hakikat dan karakteristik sebab dengan buahnya adalah saling serupa:
disebab-musababi perbuatan jahat diperolehlah akibat penderitaan.
為惡業鉤之所牽 如魚吞鉤入惡道
吞鉤之魚尚可脫 惡業牽人無免者
Oleh tertarik kait perbuatan jahat,
jalur rendah pun dimasuki, bagai ikan ketelanan kail.
Ikan yang menelan kail pun bahkan boleh terlepas;
[namun,] tiada terhindarlah perbuatan jahat yang menarik orang.
諸業大力牽眾生 不善業繩之所縛
將詣餓鬼世界中 具受諸大飢渴苦
Kekuatan besar berbagai perbuatan menarik makhluk hidup.
Diikat oleh tali perbuatan yang tidak baik,
kami terpimpin menghampiri alam setan kelaparan,
lengkap menerima berbagai derita kebuluran dan dahaga besar.
諸餓鬼等飢渴苦 過於火刀及毒藥
如是飢渴有大力 無量飢渴惱眾生
Penderitaan kebuluran dan dahaga para setan kelaparan
adalah melampaui api, pisau, dan obat racun.
Demikianlah kebuluran dan dahaga ini berkekuatan besar,
kebuluran dan dahaga tiada terukur mengganggu makhluk hidup.
無一念時得休息 晝夜苦惱常不離
乃至不得微少樂 常受種種諸辛苦
Tiada satu momen pun dapat beristirahat,
siang dan malam menderita, senantiasa tak tercerai.
[Bahkan] hingga tak mendapat kebahagiaan sedikit maupun halus,
senantiasa menerima berjenis-jenis pahit getir derita.
以作苦業因緣故 生惡道中受苦報
於此苦報難得脫 何時當得受安樂
Disebab-musababi melakukan perbuatan [penyebab] penderitaan,
terlahirlah di jalur rendah, menerima akibat penderitaan.
Dari akibat penderitaan ini sukarlah kami dapat terlepas.
Bilamanakah dapat kami terima selamat bahagia?
所見諸泉悉無水 一切陂池皆枯竭
處處逃奔求水漿 往至諸河悉不見
Segala sendang kami tampak semua tiada berair,
segala kolam tasik semuanya kering kerontang.
Ke tempat demi tempat berlari tergesa mencari air minuman,
berangkat menyampai segala sungai semua tidak terlihat.
我所行處求諸水 山林曠野無不遍
隨所至處望水飲 求覓少水不能得
飢渴之火燒我身 無歸無救受大苦』
Tempat yang kami jalani untuk mencari berbagai air:
gunung, hutan, padang belantara — tiada yang tidak merata.
Tempat seturut ketibaan kami, yang kami harap airnya untuk diminum,
ketika dibidik sedikit pun airnya tak sanggup didapat.
Api kebuluran dan dahaga membakar tubuh kami;
tanpa pelindung, tanpa penolong, kami terima penderitaan besar.’
Demikianlah setan-setan kelaparan ini, oleh tertipu perbuatannya sendiri, berdesah dan berteriak beriba-iba. Sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau akibatnya berakhir, berakhirlah nyawanya. Karena sisa-sisa perbuatannya, mereka akan terlahir di antara manusia, menerima tubuh sebagai pelacur atau wanita; jikalau mendapat tubuh sebagai pria, mereka akan terlahir di keluarga penyapu tahi, atau tubuhnya akan memakai baju yang dikenakan wanita dan berperilaku cara wanita. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima penderitaan sedemikian.”
CATATAN:
* ‘Ujung perbuatan, perbuatan utama’.⤴
Tidak ada komentar:
Posting Komentar