「復次!比丘知業果報,觀餓鬼世間。彼以聞慧,見塚間住諸餓鬼等,以何業故而生其中?彼以聞慧知:此眾生貪嫉覆心,見有信人持花施佛,盜取此花,賣之自供。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, dilihatnya: para setan kelaparan dkk. yang berdiam di pekuburan dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini batinnya terselubungi oleh keserakahan dan iri. Melihat ada orang berkeyakinan yang memegang bunga dan mengasih Buddha, dicurinya bunga tersebut, lalu dijualnya untuk menyaji dirinya sendiri.
此人以是惡業因緣,身壞命終,墮餓鬼中,受於塚間餓鬼之身,飢渴熱惱,常食燒死人處熱灰、熱土,一月之中乃得一食,或得不得。頭冠鐵鬘,火焰俱起;頭面髑髏,皆悉融爛,燒已復生。次著鐵鬘以貫頸上,火焰復起燒燃咽胸,一切身分從內出火,遍燒其身。
Orang-orang ini, disebab-musababi perbuatan jahat tersebut, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, akan terjatuh di antara setan kelaparan, menerima tubuh sebagai setan kelaparan yang berdiam di pekuburan, terganggu panas kebuluran dan dahaga, senantiasa memakan tanah panas dan abu panas di tempat mengkremasi orang mati, sebulan sekali baru mendapat makanan, kadang dapat kadang tidak. Kepalanya bemahkotakan untaian besi, marak api terbit berbarengan; tengkorak kepala dan wajahnya benyek meleleh semua, yang setelah terbakar muncul lagi. Selanjutnya dikenakannya untaian besi yang teruntai di lehernya; marak api muncul lagi menyala, membakar kerongkongan dadanya, dari dalam segala bagian tubuhnya keluar api yang merata membakar tubuhnya.
以前世時盜佛花鬘,故獲斯報。受身醜惡,身上火起,諸虫唼食。有異羅剎來至其所,以杖打棒,刀斫其身。痛急號叫,受三種苦。何等為三?
Dikarenaï pada kehidupan sebelumnya mencuri untaian bunga Buddha, maka diperolehnya akibat sedemikian. Diterimanya tubuh yang jelek dan buruk, yang di atasnya api berbangkit, yang dicekit berbagai kutu. Ada rākṣasa lain yang datang tiba di tempatnya, menderanya dengan tongkat, menetak tubuhnya dengan pisau. Berteriak bangat kesakitan, mereka menerima tiga jenis penderitaan. Apakah ketiganya?
Karena perbuatan jahatnya, mereka terima akibat sedemikian. Terganggu kesedihan, ratapan, penderitaan, dan iritasi, maka dalam gāthā mereka ucapkan syair sbb.:
Pada saat itu, setelah setan-setan kelaparan berucap demikian, tertekan oleh penderitaan besar, menyesallah mereka atas perbuatan yang sebermula mereka ciptakan. Sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, belum rusak, belum melapuk, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau perbuatannya berakhir, berakhirlah nyawanya. Terlahir di antara manusia, mereka akan terjatuh di keluarga caṇḍāla, tukang jagal, algojo, penggotong mayat yang mati. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, dilihatnya: para setan kelaparan dkk. yang berdiam di pekuburan dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini batinnya terselubungi oleh keserakahan dan iri. Melihat ada orang berkeyakinan yang memegang bunga dan mengasih Buddha, dicurinya bunga tersebut, lalu dijualnya untuk menyaji dirinya sendiri.
此人以是惡業因緣,身壞命終,墮餓鬼中,受於塚間餓鬼之身,飢渴熱惱,常食燒死人處熱灰、熱土,一月之中乃得一食,或得不得。頭冠鐵鬘,火焰俱起;頭面髑髏,皆悉融爛,燒已復生。次著鐵鬘以貫頸上,火焰復起燒燃咽胸,一切身分從內出火,遍燒其身。
Orang-orang ini, disebab-musababi perbuatan jahat tersebut, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, akan terjatuh di antara setan kelaparan, menerima tubuh sebagai setan kelaparan yang berdiam di pekuburan, terganggu panas kebuluran dan dahaga, senantiasa memakan tanah panas dan abu panas di tempat mengkremasi orang mati, sebulan sekali baru mendapat makanan, kadang dapat kadang tidak. Kepalanya bemahkotakan untaian besi, marak api terbit berbarengan; tengkorak kepala dan wajahnya benyek meleleh semua, yang setelah terbakar muncul lagi. Selanjutnya dikenakannya untaian besi yang teruntai di lehernya; marak api muncul lagi menyala, membakar kerongkongan dadanya, dari dalam segala bagian tubuhnya keluar api yang merata membakar tubuhnya.
以前世時盜佛花鬘,故獲斯報。受身醜惡,身上火起,諸虫唼食。有異羅剎來至其所,以杖打棒,刀斫其身。痛急號叫,受三種苦。何等為三?
Dikarenaï pada kehidupan sebelumnya mencuri untaian bunga Buddha, maka diperolehnya akibat sedemikian. Diterimanya tubuh yang jelek dan buruk, yang di atasnya api berbangkit, yang dicekit berbagai kutu. Ada rākṣasa lain yang datang tiba di tempatnya, menderanya dengan tongkat, menetak tubuhnya dengan pisau. Berteriak bangat kesakitan, mereka menerima tiga jenis penderitaan. Apakah ketiganya?
一者、飢渴;以惡業故,受如是報。憂悲苦惱,即以伽他而說頌曰:
1. Kebuluran dan dahaga;
二者、鐵鬘;
2. Untaian besi;
三者、羅剎刀杖打斫。
3. Didera dan ditetak tongkat dan pisau rākṣasa.
Karena perbuatan jahatnya, mereka terima akibat sedemikian. Terganggu kesedihan, ratapan, penderitaan, dan iritasi, maka dalam gāthā mereka ucapkan syair sbb.:
『我受飢渴諸辛苦 鐵鬘貫身火熾燃是時,餓鬼如是說已,大苦所壓,悔本造業。乃至惡業不盡、不壞、不朽,故不得脫。業盡命終,生於人中,墮旃陀羅家,屠兒、魁膾、擔負死屍。以餘業故,受如斯報。」
刀杖打斫第三苦 具受如是諸憂惱
‘Kita terima kebuluran, dahaga, dan berbagai pahit getir derita;
untaian besi yang menguntai tubuh, nyala kobaran api;
deraan dan tetakan tongkat dan pisau sebagai yang ketiga
— lengkap kita terima gangguan kesedihan sedemikian.
我為自心之所誑 為諸惡業癡所惑
今日受斯餓鬼苦 永離知識及親族
Kita tertipu oleh batin sendiri,
terkalutkan oleh kebodohan dalam berbagai perbuatan jahat.
Hari ini kita terima penderitaan setan kelaparan sedemikian,
selamanya tercerai dari guru spiritual dan kaum kerabat.
非是知識及妻室 亦非男女諸眷屬
能救我此業繫苦 是業大力不可奪
Bukan guru spiritual ataupun istri,
juga bukan putra–putri dan pengiring-pengiring,
yang mampu menolong kita dari derita lilitan perbuatan ini;
kekuatan besar perbuatan ini tidak bisa dirampas.
苦樂由業非他作 我今受斯三種業
布施持戒及聞法 我得聞已不修故
Menderita–bahagia berasal dari perbuatan,
bukan dilakukan orang lain.
Kini kita terima tiga jenis [akibat] perbuatan sedemikian
karena Dharma tentang berderma, moralitas, dan [banyak] mendengar
telah dapat kita dengar, namun tidak kita kembangkan.
我為癡網所覆故 造作種種眾惡業
第一惡業因緣故 我今受斯大苦報
Kita terselubungi oleh jaring kebodohan
dan menciptakan berjenis-jenis perbuatan jahat.
Disebab-musababi perbuatan jahat yang tertinggi,
kini akibatnya kita terima penderitaan besar sedemikian.
我今若得免離此 餓鬼世界大苦處
如是惡業未來世 乃至失命願不作』
Seandainya kini kita dapat terhindar darinya,
meninggalkan alam setan kelaparan, tempat penderitaan besar ini,
perbuatan-perbuatan jahat sedemikian di kehidupan mendatang
hingga kehilangan nyawa pun kita tekadkan tidak dilakukan.’
Pada saat itu, setelah setan-setan kelaparan berucap demikian, tertekan oleh penderitaan besar, menyesallah mereka atas perbuatan yang sebermula mereka ciptakan. Sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, belum rusak, belum melapuk, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau perbuatannya berakhir, berakhirlah nyawanya. Terlahir di antara manusia, mereka akan terjatuh di keluarga caṇḍāla, tukang jagal, algojo, penggotong mayat yang mati. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar