「復次!比丘知業果報,觀諸餓鬼。彼以聞慧知:此眾生於前世時,多行貪嫉;常懷慳惜,不行布施,以不淨食施諸沙門及婆羅門。如是沙門及婆羅門,不知不淨,而便食之。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati para setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini pada kehidupan terdahulu banyak menjalankan keserakahan dan mengiri; senantiasa menyimpan kekikiran dan kejelimatan, mereka tidak melaksanakan pendermaan; dengan makanan yang tidak murni, mereka mendermaï para śramaṇa dan brāhmaṇa. Demikianlah para śramaṇa dan brāhmaṇa, yang tidak mengetahui itu tidak murni, lalu memakannya.
此人以是惡業因緣,身壞命終,墮於惡道,生於食糞餓鬼之中,壽命長短如上所說,亦五百歲,飢渴燒身,求諸糞穢,猶不可得。以業力故,常不從心;不淨之處,蛆虫糞屎,馳走求索常不充足。
Orang-orang ini, disebab-musababi perbuatan jahat tersebut, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, akan terjatuh ke jalur rendah, terlahir di antara setan kelaparan pemakan tahi, yang panjang–pendek usia nyawanya — sebagaimana disebutkan sebelumnya di atas — juga lima ratus tahun, tubuhnya terbakar kebuluran dan dahaga, mencari kotoran tahi bahkan tiada dapat. Karena kekuatan perbuatannya, senantiasa tiada yang sesuai keinginan hatinya; tahi tinja berbelatung di tempat tidak murni, yang dicari [bahkan] dengan berburu-buru, senantiasa tidak pernah mencukupi.
至命不盡,常受苦惱;乃至惡業不盡、不壞、不朽,故不得脫。若惡業盡,從此命終,隨業流轉受生死苦。
Sepanjang nyawanya belum berakhir, senantiasa mereka menerima penderitaan; sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, belum rusak, belum melapuk, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau perbuatan jahatnya telah berakhir, dari sini berakhirlah nyawanya; seturut perbuatannya akan terhanyutlah mereka berputar, menerima penderitaan dalam kelahiran dan kematian.
人身難得,猶如海龜遇浮木孔。遍受惡身,若生人中,貧窮多病,常困飢渴,恒乞朝飡以自活命;無量衰惡以為嚴飾,其身破裂,不淨臭穢,人所惡賤,口氣腥臊,其齒䵩黑。餘業因緣,受如是報。」
Tubuh manusia sukar didapat bagaikan penyu laütan menemukan lubang kayu yang terombang-ambing. Mereka yang seratanya menerima tubuh yang buruk, jikalau terlahir di antara manusia, akan miskin tuntas, banyak penyakit, senantiasa dikungkung kebuluran dan dahaga, selalu mengemis makanan demi menghidupi diri; dengan tak terukur keburukan suram sebagai hiasannya, tubuhnya hancur remuk, tidak murni dengan kotoran bau, dipapakan seteruknya oleh orang-orang, hawa mulutnya anyir dan pering, giginya kuning kehitam-hitaman. Disebab-musababi sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati para setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini pada kehidupan terdahulu banyak menjalankan keserakahan dan mengiri; senantiasa menyimpan kekikiran dan kejelimatan, mereka tidak melaksanakan pendermaan; dengan makanan yang tidak murni, mereka mendermaï para śramaṇa dan brāhmaṇa. Demikianlah para śramaṇa dan brāhmaṇa, yang tidak mengetahui itu tidak murni, lalu memakannya.
此人以是惡業因緣,身壞命終,墮於惡道,生於食糞餓鬼之中,壽命長短如上所說,亦五百歲,飢渴燒身,求諸糞穢,猶不可得。以業力故,常不從心;不淨之處,蛆虫糞屎,馳走求索常不充足。
Orang-orang ini, disebab-musababi perbuatan jahat tersebut, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, akan terjatuh ke jalur rendah, terlahir di antara setan kelaparan pemakan tahi, yang panjang–pendek usia nyawanya — sebagaimana disebutkan sebelumnya di atas — juga lima ratus tahun, tubuhnya terbakar kebuluran dan dahaga, mencari kotoran tahi bahkan tiada dapat. Karena kekuatan perbuatannya, senantiasa tiada yang sesuai keinginan hatinya; tahi tinja berbelatung di tempat tidak murni, yang dicari [bahkan] dengan berburu-buru, senantiasa tidak pernah mencukupi.
至命不盡,常受苦惱;乃至惡業不盡、不壞、不朽,故不得脫。若惡業盡,從此命終,隨業流轉受生死苦。
Sepanjang nyawanya belum berakhir, senantiasa mereka menerima penderitaan; sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, belum rusak, belum melapuk, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau perbuatan jahatnya telah berakhir, dari sini berakhirlah nyawanya; seturut perbuatannya akan terhanyutlah mereka berputar, menerima penderitaan dalam kelahiran dan kematian.
人身難得,猶如海龜遇浮木孔。遍受惡身,若生人中,貧窮多病,常困飢渴,恒乞朝飡以自活命;無量衰惡以為嚴飾,其身破裂,不淨臭穢,人所惡賤,口氣腥臊,其齒䵩黑。餘業因緣,受如是報。」
Tubuh manusia sukar didapat bagaikan penyu laütan menemukan lubang kayu yang terombang-ambing. Mereka yang seratanya menerima tubuh yang buruk, jikalau terlahir di antara manusia, akan miskin tuntas, banyak penyakit, senantiasa dikungkung kebuluran dan dahaga, selalu mengemis makanan demi menghidupi diri; dengan tak terukur keburukan suram sebagai hiasannya, tubuhnya hancur remuk, tidak murni dengan kotoran bau, dipapakan seteruknya oleh orang-orang, hawa mulutnya anyir dan pering, giginya kuning kehitam-hitaman. Disebab-musababi sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar