「復次!比丘知業果報,觀餓鬼世間。彼以聞慧,觀於食氣諸餓鬼等,以何業故而生其中?彼以聞慧知:此眾生於前世時,多食美食而自食噉,不施妻子及餘眷屬。妻子但得嗅其香氣,不知其味;於妻子前而獨食之。以慳嫉故,同業眷屬而不施與。亦教他人不給妻子,起隨喜心,數造斯過而不改悔,不生慚愧。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: para setan kelaparan dkk. pemakan hawa (=aroma) dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini pada kehidupan terdahulu banyak memakan makanan lezat, namun menyantapnya sendiri, tidak dikasihnya istri, anak, dan pengiringnya yang lain. Istri dan anaknya cuma dapat mencium hawa wangi, namun tidak mengetahui rasanya; di hadapan istri dan anaknya, sendirian ia memakannya. Karena kekikiran dan kedengkian, sejawat dan pengiringnya tidak dikasihnya. Juga diajarinya orang lain agar tidak menyokong istri dan anak, dibangkitkannya batin turut bergembira, berbilang kali diciptakannya kesalahan serupa tanpa berganti atau menyesal, tanpa timbul segan dan malu.
如是惡人,身壞命終,生於食氣餓鬼之中。既生之後,飢渴燒身,處處奔走,呻吟號叫,悲泣愁毒。唯恃塔廟 及 以天祀 有信之人設諸供養,因其香氣及嗅餘氣,以自活命。
Demikianlah orang-orang jahat ini, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, terlahir di antara setan kelaparan pemakan hawa. Setelah terlahir di sana, kebuluran dan dahaga membakar tubuhnya, ke tempat demi tempat dengan tergesa mereka berjalan, berdesah dan berteriak, meratap dan menangis dengan memendam kecemasan. Hanya mengandalkan persembahan yang disediakan orang-orang yang percaya dalam pengurbanan kepada dewa-dewa, serta di stūpa dan caitya — dikarenaï hawa wewangiannya, serta berkat menghirup hawa lain — mereka menghidupi dirinya.
復有嗅氣諸餓鬼等,以諸世人多病因緣,水邊、林中、巷陌、交道 設諸祭具,因斯香氣以自活命。
Ada lagi para setan kelaparan dkk. penghirup hawa yang dengan kelengkapan sesajian di tepi perairan, di tengah hutan, di gang dan lorong, di persimpangan jalan, yang disediakan oleh orang-orang di dunia disebab-musababi banyak penyakit, — dikarenaï hawa wewangiannya — mereka menghidupi dirinya.
如是食氣諸餓鬼等,無量苦惱;惡業不盡,故使不死。乃至惡業不盡、不壞、不朽,故不得脫。業盡得脫,從此命終,隨業流轉受生死苦。
Demikianlah penderitaan yang tak terukur dari para setan kelaparan dkk. pemakan hawa; perbuatan jahatnya belum berakhir, karenanya belumlah mereka mati. Sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, belum rusak, belum melapuk, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau perbuatannya berakhir, dapatlah mereka terbebas, dan dari sini berakhirlah nyawanya; seturut perbuatannya akan terhanyutlah mereka berputar, menerima penderitaan dalam kelahiran dan kematian.
人身難得,猶如海龜遇浮木孔。若生人中,貧窮多病,身體臭穢。以餘業故,受如是報。」
Tubuh manusia sukar didapat bagaikan penyu laütan menemukan lubang kayu yang terombang-ambing. Jikalau mereka terlahir di antara manusia, mereka akan miskin tuntas, banyak penyakit, tubuhnya kotor berbau. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: para setan kelaparan dkk. pemakan hawa (=aroma) dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini pada kehidupan terdahulu banyak memakan makanan lezat, namun menyantapnya sendiri, tidak dikasihnya istri, anak, dan pengiringnya yang lain. Istri dan anaknya cuma dapat mencium hawa wangi, namun tidak mengetahui rasanya; di hadapan istri dan anaknya, sendirian ia memakannya. Karena kekikiran dan kedengkian, sejawat dan pengiringnya tidak dikasihnya. Juga diajarinya orang lain agar tidak menyokong istri dan anak, dibangkitkannya batin turut bergembira, berbilang kali diciptakannya kesalahan serupa tanpa berganti atau menyesal, tanpa timbul segan dan malu.
如是惡人,身壞命終,生於食氣餓鬼之中。既生之後,飢渴燒身,處處奔走,呻吟號叫,悲泣愁毒。唯恃塔廟 及 以天祀 有信之人設諸供養,因其香氣及嗅餘氣,以自活命。
Demikianlah orang-orang jahat ini, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, terlahir di antara setan kelaparan pemakan hawa. Setelah terlahir di sana, kebuluran dan dahaga membakar tubuhnya, ke tempat demi tempat dengan tergesa mereka berjalan, berdesah dan berteriak, meratap dan menangis dengan memendam kecemasan. Hanya mengandalkan persembahan yang disediakan orang-orang yang percaya dalam pengurbanan kepada dewa-dewa, serta di stūpa dan caitya — dikarenaï hawa wewangiannya, serta berkat menghirup hawa lain — mereka menghidupi dirinya.
復有嗅氣諸餓鬼等,以諸世人多病因緣,水邊、林中、巷陌、交道 設諸祭具,因斯香氣以自活命。
Ada lagi para setan kelaparan dkk. penghirup hawa yang dengan kelengkapan sesajian di tepi perairan, di tengah hutan, di gang dan lorong, di persimpangan jalan, yang disediakan oleh orang-orang di dunia disebab-musababi banyak penyakit, — dikarenaï hawa wewangiannya — mereka menghidupi dirinya.
如是食氣諸餓鬼等,無量苦惱;惡業不盡,故使不死。乃至惡業不盡、不壞、不朽,故不得脫。業盡得脫,從此命終,隨業流轉受生死苦。
Demikianlah penderitaan yang tak terukur dari para setan kelaparan dkk. pemakan hawa; perbuatan jahatnya belum berakhir, karenanya belumlah mereka mati. Sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, belum rusak, belum melapuk, tidak dapatlah mereka terbebas. Jikalau perbuatannya berakhir, dapatlah mereka terbebas, dan dari sini berakhirlah nyawanya; seturut perbuatannya akan terhanyutlah mereka berputar, menerima penderitaan dalam kelahiran dan kematian.
人身難得,猶如海龜遇浮木孔。若生人中,貧窮多病,身體臭穢。以餘業故,受如是報。」
Tubuh manusia sukar didapat bagaikan penyu laütan menemukan lubang kayu yang terombang-ambing. Jikalau mereka terlahir di antara manusia, mereka akan miskin tuntas, banyak penyakit, tubuhnya kotor berbau. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar