「復次!比丘知業果報,觀諸餓鬼受大飢渴,自燒其身。以前世時,多起妬嫉,惡心破壞,廣造三業身口意惡、十不善業,生餓鬼中。其人以作十種不善業道因緣,得一切苦;以惡業故生餓鬼中。惡業牽故、業為本故,入於惡道,為彼所縛。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati: para setan kelaparan menerima kebuluran dan dahaga besar yang membakar tubuh mereka sendiri. Bilamana kehidupan terdahulu banyak membangkitkan kecemburuan, iri, dan buah-pikir jahat yang merusak, secara ekstensif menciptakan kejahatan tiga perbuatan — jasmani, ucapan, dan pikiran — atau sepuluh perbuatan tidak baik, maka akan terlahir di antara setan kelaparan. Orang-orang tersebut, oleh sebab-musabab melakukan sepuluh jenis jalan perbuatan tidak baik, mendapat segala penderitaan; oleh perbuatan-perbuatan jahatnya mereka terlahir di antara setan kelaparan. Karena ditarik perbuatan jahatnya, karena perbuatannya yang menjadi dasarnya, mereka memasuki jalur rendah dan dibelenggu olehnya.
以因業故,不脫生死,為無始來獼猴之心躁擾輕轉,行於嶮難障礙之處,攀緣種種羅網枝條,速疾往返,住生死山,睡於巖窟,所行之處不可覺知。觀心獼猴,速疾不停,應作如是初調伏心。若心不調,能將眾生至大怖處,得大苦惱。如是心怨,能令眾生流轉生死。
Disebabi oleh perbuatan, tidak terbebaslah dari kelahiran dan kematian (saṃsāra), diputarlah secara sembrono dengan angin-anginan oleh batin bak kera semenjak tanpa awal, dijalanilah tempat yang penuh rintangan dan kesukaran, dirambatilah ranting tanaman di bermacam-macam jaring, bergegas-gegas bolak-balik, berdiam di gunung kelahiran dan kematian, tertidur di gua tebing, tidak tersadari tempat di mana sedang berjalan. Mengamati kera batin ini, yang bergegas-gegas tanpa henti, hendaknya lakukanlah penjinakan batin mula-mula sedemikian. Jikalau batin tidak dijinakkan, ia akan memimpin makhluk hidup menuju tempat ketakutan besar sehingga mendapat penderitaan besar. Demikianlah batin, sang musuh ini, mampu menyebabi makhluk hidup terhanyut berputar dalam kelahiran dan kematian.
比丘如是思惟心已,於生死中得離欲穢,厭生死苦,如是思惟:一切生死皆悉苦惱。
Setelah seorang bhikṣu sedemikian mempertimbangkan batin, di tengah-tengah kelahiran dan kematian dapatlah ia tercerai dari kotoran nafsu, enggan akan penderitaan kelahiran dan kematian, dan berpikir demikian: segala dalam kelahiran dan kematian semuanya adalah penderitaan.
如是比丘思惟分別,餓鬼之中有無量種。思惟是已,一一分別。觀諸業報非無因生:苦樂、好醜、淨與不淨、善惡、貴賤、上下、生滅——一切雜類非自然生。」
Demikianlah seorang bhikṣu mempertimbangkan dan memperbedakan di antara setan kelaparan ada tak terukur jenisnya. Setelah mempertimbangkannya, satu per satu diperbedakannya. Diamatinya bahwa semua akibat perbuatan bukannya muncul tanpa sebab: menderita–bahagia, elok–jelek, murni dan tak murni, baik–jahat, mulia–papa, utama–nista, timbul–lenyap — segala macam ragam bukan muncul dengan sendirinya.”
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati: para setan kelaparan menerima kebuluran dan dahaga besar yang membakar tubuh mereka sendiri. Bilamana kehidupan terdahulu banyak membangkitkan kecemburuan, iri, dan buah-pikir jahat yang merusak, secara ekstensif menciptakan kejahatan tiga perbuatan — jasmani, ucapan, dan pikiran — atau sepuluh perbuatan tidak baik, maka akan terlahir di antara setan kelaparan. Orang-orang tersebut, oleh sebab-musabab melakukan sepuluh jenis jalan perbuatan tidak baik, mendapat segala penderitaan; oleh perbuatan-perbuatan jahatnya mereka terlahir di antara setan kelaparan. Karena ditarik perbuatan jahatnya, karena perbuatannya yang menjadi dasarnya, mereka memasuki jalur rendah dan dibelenggu olehnya.
以因業故,不脫生死,為無始來獼猴之心躁擾輕轉,行於嶮難障礙之處,攀緣種種羅網枝條,速疾往返,住生死山,睡於巖窟,所行之處不可覺知。觀心獼猴,速疾不停,應作如是初調伏心。若心不調,能將眾生至大怖處,得大苦惱。如是心怨,能令眾生流轉生死。
Disebabi oleh perbuatan, tidak terbebaslah dari kelahiran dan kematian (saṃsāra), diputarlah secara sembrono dengan angin-anginan oleh batin bak kera semenjak tanpa awal, dijalanilah tempat yang penuh rintangan dan kesukaran, dirambatilah ranting tanaman di bermacam-macam jaring, bergegas-gegas bolak-balik, berdiam di gunung kelahiran dan kematian, tertidur di gua tebing, tidak tersadari tempat di mana sedang berjalan. Mengamati kera batin ini, yang bergegas-gegas tanpa henti, hendaknya lakukanlah penjinakan batin mula-mula sedemikian. Jikalau batin tidak dijinakkan, ia akan memimpin makhluk hidup menuju tempat ketakutan besar sehingga mendapat penderitaan besar. Demikianlah batin, sang musuh ini, mampu menyebabi makhluk hidup terhanyut berputar dalam kelahiran dan kematian.
比丘如是思惟心已,於生死中得離欲穢,厭生死苦,如是思惟:一切生死皆悉苦惱。
Setelah seorang bhikṣu sedemikian mempertimbangkan batin, di tengah-tengah kelahiran dan kematian dapatlah ia tercerai dari kotoran nafsu, enggan akan penderitaan kelahiran dan kematian, dan berpikir demikian: segala dalam kelahiran dan kematian semuanya adalah penderitaan.
如是比丘思惟分別,餓鬼之中有無量種。思惟是已,一一分別。觀諸業報非無因生:苦樂、好醜、淨與不淨、善惡、貴賤、上下、生滅——一切雜類非自然生。」
Demikianlah seorang bhikṣu mempertimbangkan dan memperbedakan di antara setan kelaparan ada tak terukur jenisnya. Setelah mempertimbangkannya, satu per satu diperbedakannya. Diamatinya bahwa semua akibat perbuatan bukannya muncul tanpa sebab: menderita–bahagia, elok–jelek, murni dan tak murni, baik–jahat, mulia–papa, utama–nista, timbul–lenyap — segala macam ragam bukan muncul dengan sendirinya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar