Translate

Jumat, 06 Agustus 2021

7. Dharmabhakṣa



「復次!比丘知業果報,觀餓鬼世間。彼以聞慧,觀於食法諸餓鬼等,以法因緣令身存立而有勢力,以何業故生於其中?彼以聞慧見:此餓鬼於人中時,性多貪嫉,為活身命、為求財利與人說法,心不敬重,犯戒無信。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: para setan kelaparan dkk. pemakan [dana] Dharma, yang disebab-musababi Dharma tubuhnya bertahan terdiri dan memiliki kekuatan kuasa, dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, dilihatnya setan kelaparan ini sewaktu di antara manusia bertabiat banyak serakah dan mengiri; demi menghidupi nyawanya sendiri, demi kekayaan dan keuntungan, mereka membabarkan Dharma kepada orang lain; tiada rasa hormat dan mengindahkan dalam batinnya; karena tidak meyakini, dilanggarnya śīla.

不為調伏諸眾生,故說不淨法,說言:『殺生得生天福。』強力奪財,言:『無罪報。』以女適人:『得大福德』;放一牛王亦復如是。
Bukan demi menjinakkan makhluk-makhluk lain, mereka dengan sengaja membabarkan Dharma yang tidak murni, ujarnya: ‘Membunuh makhluk hidup akan mendapatkan jasa terlahir di surga.’ Apabila secara paksa dengan kekuatan merampas kekayaan, dikatakannya: ‘Tiada berakibat dosa.’ Apabila menjodohkan/mengumpankan wanita kepada orang lain: ‘Akan mendapatkan jasa yang besar’; melepas seekor raja sapi [dalam upacara vr̥ṣotsarga] juga demikian (akan mendapatkan jasa yang besar).

以如是等不淨之法為人宣說,得財自供,不行布施,藏舉積聚。是人以此嫉妬覆心,命終生於惡道之中,受於食法餓鬼之身。是人壽命經五百歲,日月脩短亦如上說。於嶮難處,東西馳走求索飲食。飢渴燒身無能救者,猶如乾木為火所燒。頭髮髼亂,身毛甚長,身體羸瘦,脈如羅網,脂肉消盡,皮骨相裏。其身長大堅勁麁陋,爪甲長利。惡業所誑,皺面深眼,淚流若雨,身色黤黮猶如黑雲,一切身分惡虫唼食。蚊虻黑虫,從毛孔入,食其身肉。
Dengan berbagai Dharma yang tidak murni demikian yang dibabarkan kepada orang lain, mereka mendapat kekayaan yang dipersembahkan bagi dirinya, tidak melaksanakan pendermaan, menyimpannya bertumpuk menjadi timbunan. Diselubungi batinnya oleh iri dan cemburu, setelah nyawanya berakhir, orang-orang ini akan terlahir di antara jalur rendah, menerima tubuh sebagai setan kelaparan pemakan [dana] Dharma. Usia nyawa orang-orang ini akan melalui lima ratus tahun, panjang–pendek sehari atau sebulannya juga sebagaimana disebutkan sebelumnya di atas. Di tempat genting penuh kesukaran, mereka berburu-buru ngetan–ngulon mencari makanan atau minuman. Tubuhnya terbakar kebuluran dan dahaga tanpa ada yang sanggup menolongnya, bagaikan kayu kering yang terbakar api. Rambut kepalanya acak-acakan, bulu romanya teramat panjang, badannya kurus kering, nadinya bagai jaring-jaring, lemak dan dagingnya ludes tandas, kulitnya disusul tulang saja dalamnya. [Akan tetapi,] tubuhnya tumbuh besar, kukuh, tangguh, kasar, dan jelek; kuku-kukunya panjang dan tajam. Tertipu oleh perbuatan jahatnya, mukanya berkeriput dan matanya cekung, luhnya berlinang bagai hujan, rona tubuhnya kelam bagai awan hitam, seluruh bagian tubuhnya dicekit kutu jahat. Nyamuk dan serangga hitam masuk dari pori-porinya dan memakan daging tubuhnya.

preta peta hungry ghost

慞惶奔走,若至僧寺——或有人來於眾僧中行二種施,因此施故,上座說法 及 以餘人讚歎說法——此鬼因是,得命、得力,命得存立。
Tergopoh ketakutan mereka berjalan, jikalau tiba di sebuah biara saṅgha — senyampang ada orang yang datang melaksanakan dua jenis pendermaan di tengah-tengah saṅgha dan, disebabi pendermaan ini, sang tetua (sthavira) membabarkan Dharma dan orang-orang lain memuji pembabaran Dharma — setan-setan tersebut karenanya mendapat kehidupan, mendapat kekuatan, nyawanya dapat bertahan terdiri.

乃至惡業未盡、不壞、不朽,終不得脫。若業盡得脫,從此命終。由前世時以種種心造種種業,處處受生。
Sepanjang perbuatan jahatnya belum berakhir, belum rusak, belum melapuk, selamanya tidaklah dapat terbebaskan. Jikalau perbuatannya berakhir, dapatlah mereka terbebas, dan dari sini berakhirlah nyawanya. Oleh berjenis-jenis perbuatan yang diciptakan dengan berjenis-jenis buah-pikir pada kehidupan terdahulu, dari keadaan ke keadaan mereka akan menerima kelahiran.

人身難得,猶如海龜遇浮木孔。若生人中,常守天祀祠婆羅門、殺羊祀天、作呪龍師,不得自在,常依他人乞求自活。惡業因緣,還墮地獄,以餘業故。」
Tubuh manusia sukar didapat bagaikan penyu laütan menemukan lubang kayu yang terombang-ambing. Jikalau mereka terlahir di antara manusia, mereka akan senantiasa menjadi brāhmaṇa penjaga kuil pengurbanan kepada dewa-dewa, penyembelih kambing untuk kurban bagi dewa, dukun pemantra naga; tiada mendapat kemerdekaan, senantiasa mengemis bergantung pada orang lain untuk menghidupi diri. Disebab-musababi perbuatan jahat, mereka akan terjatuh kembali ke neraka karena sisa-sisa perbuatannya.”






Tidak ada komentar:

Posting Komentar