「復次!比丘知業果報,觀餓鬼世間。彼以聞慧,觀於閻羅執杖餓鬼,以何業故而生其中?彼以聞慧知:此眾生以貪嫉故自壞其心,親近國王、大臣、豪貴,專行暴惡心無慈愍,不行正理,為諸賢善之所輕毀。
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: setan kelaparan pemegang tongkat Yama dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini dengan keserakahan dan iri merusak batinnya sendiri; mengakrabkan diri dengan raja negeri, menteri besar, golongan terhormat dan prestisius; intens menjalankan kebengisan, batinnya tiada kasih–sayang; tidak menjalankan prinsip rasional sehingga diremeh-temehkan oleh para arif dan bajik.
如是惡人,身壞命終,受閻羅王執杖鬼身,於鬼世界,為閻羅王趨走給使。若有眾生造諸惡業,時閻羅王即令此鬼錄其精神。此鬼身色醜惡可畏,手執刀杖,頭髮髼亂、倒髮覆身,長脣下垂、耽耳大腹,高聲大叫以怖諸鬼。手執利刀擬諸罪人,反執其手以繩縛之,將詣王所,白大王言:『我於人中攝此罪人來至於此,大王!此人前世行不善業,身業不善、口業不善、意業不善,願王呵責。』
Demikianlah orang-orang jahat ini, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, akan menerima tubuh sebagai setan pemegang tongkat Raja Yama, di alam setan menjadi utusan pesuruh Raja Yama yang berjalan gesit. Jikalau ada makhluk hidup yang menciptakan berbagai perbuatan jahat, kalakian Raja Yama akan menyuruh setan ini merekam spirit kehidupannya. Wujud tubuh setan ini jelek, buruk, dan menakutkan; tangannya memegang pisau dan tongkat; rambut kepalanya acak-acakan dengan rambut yang terbalik menyelubungi tubuhnya; bibirnya memble, menjuntai ke bawah, telinganya capang, perutnya besar; dengan suara tinggi mereka berteriak keras menakuti para setan. Tangan mereka, yang memegang pisau tajam guna menuding para pendosa, sebaliknya malah memegang tangannya (para pendosa) yang diikat dengan tali, lalu memimpinnya menghampiri tempat Raja (Yama) dan berkata kepada sang maharaja: ‘Di antara manusia aku menyergap pendosa ini agar datang kemari, ya Maharaja! Orang ini, yang pada kehidupan terdahulu menjalankan perbuatan tidak baik — perbuatan jasmani tidak baik, perbuatan ucapan tidak baik, perbuatan pikiran tidak baik — kiranya Raja mencelanya.’
時,閻羅王即說偈頌,而呵責言:
Kalakian Raja Yama mengucapkan syair gāthā sebagai celaan sbb.:
Demikianlah setelah Raja Yama mencela si pendosa, utusan tersebut akan memimpinnya keluar. Oleh perbuatan jahat yang dilakukan pendosa ini sendiri, oleh tertipu perbuatannya sendiri, akan diterimanya akibat buah berjenis-jenis penderitaan. Dera dan siksa akan menghukumnya; terdesak kebuluran dan dahaga, cuma hawa angin makanannya.
惡業不盡,故使不死。從此得脫,隨業流轉受生死苦。若處人中,生在邊戍,幽山嶮谷、深河峻岸、危怖之處,有自在者行於此路,令其引導。以餘業故,受斯罪報。」
Perbuatan jahatnya belum berakhir, karenanya belumlah mereka mati. Sedapat terbebas dari sini, seturut perbuatannya akan terhanyutlah mereka berputar, menerima penderitaan dalam kelahiran dan kematian. Jikalau bertempat di antara manusia, mereka akan lahir di sempadan pinggiran, di gunung yang pingit, lembah yang genting, sungai yang dalam, pantai yang curam, atau tempat-tempat berbahaya dan menakutkan; namun akan ada orang yang merdeka berjalan di rute ini, yang akan memandunya. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
……
(Menyusul selanjutnya adalah beberapa paragraf yang berisi instruksi bagaimana seorang bhikṣu mengamati organ dan objek penglihatan begitu memasuki bhūmi kelima 觀眼色第五地, salah satu tingkatan dari sistem meditasi perenungan yang memang dirangkakan keseluruhan satu sūtra Saddharma-smr̥tyupasthāna.)
“Selanjutnya lagi, mengetahui akibat buah perbuatan, seorang bhikṣu mengamati alam setan kelaparan. Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diamatinya: setan kelaparan pemegang tongkat Yama dikarenaï perbuatan apa sehingga terlahir di antaranya? Dengan kebijaksanaan berkat mendengar, diketahuinya makhluk-makhluk ini dengan keserakahan dan iri merusak batinnya sendiri; mengakrabkan diri dengan raja negeri, menteri besar, golongan terhormat dan prestisius; intens menjalankan kebengisan, batinnya tiada kasih–sayang; tidak menjalankan prinsip rasional sehingga diremeh-temehkan oleh para arif dan bajik.
如是惡人,身壞命終,受閻羅王執杖鬼身,於鬼世界,為閻羅王趨走給使。若有眾生造諸惡業,時閻羅王即令此鬼錄其精神。此鬼身色醜惡可畏,手執刀杖,頭髮髼亂、倒髮覆身,長脣下垂、耽耳大腹,高聲大叫以怖諸鬼。手執利刀擬諸罪人,反執其手以繩縛之,將詣王所,白大王言:『我於人中攝此罪人來至於此,大王!此人前世行不善業,身業不善、口業不善、意業不善,願王呵責。』
Demikianlah orang-orang jahat ini, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir, akan menerima tubuh sebagai setan pemegang tongkat Raja Yama, di alam setan menjadi utusan pesuruh Raja Yama yang berjalan gesit. Jikalau ada makhluk hidup yang menciptakan berbagai perbuatan jahat, kalakian Raja Yama akan menyuruh setan ini merekam spirit kehidupannya. Wujud tubuh setan ini jelek, buruk, dan menakutkan; tangannya memegang pisau dan tongkat; rambut kepalanya acak-acakan dengan rambut yang terbalik menyelubungi tubuhnya; bibirnya memble, menjuntai ke bawah, telinganya capang, perutnya besar; dengan suara tinggi mereka berteriak keras menakuti para setan. Tangan mereka, yang memegang pisau tajam guna menuding para pendosa, sebaliknya malah memegang tangannya (para pendosa) yang diikat dengan tali, lalu memimpinnya menghampiri tempat Raja (Yama) dan berkata kepada sang maharaja: ‘Di antara manusia aku menyergap pendosa ini agar datang kemari, ya Maharaja! Orang ini, yang pada kehidupan terdahulu menjalankan perbuatan tidak baik — perbuatan jasmani tidak baik, perbuatan ucapan tidak baik, perbuatan pikiran tidak baik — kiranya Raja mencelanya.’
時,閻羅王即說偈頌,而呵責言:
Kalakian Raja Yama mengucapkan syair gāthā sebagai celaan sbb.:
『汝是人中愚癡輩 種種惡業自莊嚴如是閻羅王呵責罪人已,使者將出。以此罪人自作惡業、自業所誑,將受果報種種苦惱。楚毒治之,飢渴所逼,但食風氣。
汝本何不修善行 如至寶渚空歸還
‘Kamu adalah golongan yang bodoh di antara manusia,
dengan berjenis-jenis perbuatan jahat menghiasi diri.
Sebermula mengapa tidak kaukembangkan perilaku baik?
Seperti tiba di beting permata, kembali pulang [bertangan] kosong.
善業因緣得樂果 樂果因緣生善心
一切諸法隨心轉 流轉生死常不斷
Disebab-musababi perbuatan baik, didapatlah buah bahagia.
Disebab-musababi buah bahagia, lahirlah buah-pikir baik.
Segala dharma bergulir seturut batin [sehingga]
kehanyutan dalam perputaran lahir–mati senantiasa tak terpotong.
一切諸行悉無常 猶如水泡不堅固
若能如是修正法 是人未來得勝報
Segala yang terbentuk [dengan kondisi] adalah tak kekal
bagaikan buih air yang tidak kokoh.
Jikalau mampu sedemikian berlatih Saddharma,
di masa datang akan seseorang dapat akibat yang unggul.
若有人能常修善 捨離一切諸惡業
是人則不至我所 乘階上生受天報
Jika ada orang yang mampu selalu mengembangkan kebaikan
dan menanggalkan segala perbuatan yang jahat,
orang tersebut takkan tiba ke tempatku.
Mengendaraï pejenjangan ia naik terlahir, menerima akibat surgawi.
若人愚癡無覺悟 愛樂惡業至我所
能捨惡業諸不善 是人則行第一道
Jikalau seorang bodoh tanpa keinsafan,
cinta menggemari perbuatan jahat,
akan tibalah ia ke tempatku.
Mampu menanggalkan perbuatan jahat dan ketidakbaikan,
orang tersebut sesungguhnya melaksanakan Jalan yang tertinggi.
若見世間諸業果 亦見天上種種樂
如是猶起放逸心 是人不名自愛身
Jikalau berjumpa berbagai buah perbuatan di dunia,
juga berjumpa berjenis-jenis kebahagiaan di atas surga
— yang sedemikian berasal dari membangkitkan batin yang lengah —
orang tersebut tidak dinamakan mencintaï tubuhnya (dirinya) sendiri.
為利誑故造惡業 放恣一切身口意
如是人等行各異 汝今業對至我所
Tertipu oleh keuntungan, sengaja menciptakan perbuatan jahat,
mengumbar sesukanya segala jasmani, ucapan, dan pikiran
— demikianlah yang dijalani orang-orang ini masing-masing berlainan.
Karmamu kini menentangkanmu tiba ke tempatku.
汝為眾惡所誑惑 畢定行於嶮惡道
若人愛樂造惡業 未來人身甚難得
Kamu tertipu dan terkalutkan berbagai kejahatan;
tentulah akan kaujalani jalan buruk (jalur rendah) yang genting.
Jika seseorang cinta dan gemar menciptakan perbuatan jahat,
di masa datang tubuh manusia amat sukarlah didapatnya.
若人遠離眾惡業 喜行善法心愛樂
此人現世常安樂 必得涅槃解脫果
Jika seseorang meninggalkan sejauhnya berbagai perbuatan jahat,
senang melaksanakan dharma baik dengan batin cinta dan gemar,
orang ini pada kehidupan sekarang senantiasa berbahagia,
pastilah kelak akan ia dapat buah kebebasan Nirvāṇa.
若有眾生習善行 於世間中最殊勝
若人習學不善業 一切世間最大惡
Jikalau makhluk hidup memunculkan kebiasaan berperilaku baik,
di tengah dunia ini ia akan menjadi yang paling unggul.
Jikalau seseorang terbiasa berlatih perbuatan tidak baik,
di segala dunia ia akan menjadi yang mahaburuk.
若有智慧行善人 能離初中後惡法
若有造習眾惡業 則入地獄受苦報
Jikalau ada orang bijak yang menjalankan kebaikan,
mampulah ia meninggalkan dharma buruk permulaan, menengah, dan belakangan.
Jikalau ada yang menciptakan kebiasaan berbagai perbuatan jahat,
masuklah ia ke neraka menerima akibat penderitaan.
能以善法調諸根 則獲世間淨勝法
是人身壞命終時 上生天宮受快樂
Yang mampu dengan dharma baik menjinakkan segala indera
akan memperoleh dharma unggul yang murni di dunia.
Orang tersebut, setelah jasmaninya rusak dan nyawanya berakhir,
akan naik terlahir ke istana surgawi menerima kegirangan.
業繫縛汝甚堅牢 閻羅使者之所持
送至恐怖諸惡道 閻羅世界大苦處
Perbuatan melilitmu teramat kukuh dan ketat,
kamu dicengkeram oleh utusan Yama,
dikirim ke berbagai jalur rendah yang menakutkan,
ke alam Yama, tempat penderitaan besar.
汝於前世作眾惡 此業今當還自受
自作自受不為他 若他所作非己報』
Pada kehidupan terdahulu kamu melakukan berbagai kejahatan.
Perbuatan ini kini akan terpulang kauterima sendiri.
Melakukan sendiri akan diterima sendiri, bukan oleh orang lain.
Apa yang dilakukan orang lain, tidak berbalas ke diri sendiri.’
Demikianlah setelah Raja Yama mencela si pendosa, utusan tersebut akan memimpinnya keluar. Oleh perbuatan jahat yang dilakukan pendosa ini sendiri, oleh tertipu perbuatannya sendiri, akan diterimanya akibat buah berjenis-jenis penderitaan. Dera dan siksa akan menghukumnya; terdesak kebuluran dan dahaga, cuma hawa angin makanannya.
惡業不盡,故使不死。從此得脫,隨業流轉受生死苦。若處人中,生在邊戍,幽山嶮谷、深河峻岸、危怖之處,有自在者行於此路,令其引導。以餘業故,受斯罪報。」
Perbuatan jahatnya belum berakhir, karenanya belumlah mereka mati. Sedapat terbebas dari sini, seturut perbuatannya akan terhanyutlah mereka berputar, menerima penderitaan dalam kelahiran dan kematian. Jikalau bertempat di antara manusia, mereka akan lahir di sempadan pinggiran, di gunung yang pingit, lembah yang genting, sungai yang dalam, pantai yang curam, atau tempat-tempat berbahaya dan menakutkan; namun akan ada orang yang merdeka berjalan di rute ini, yang akan memandunya. Karena sisa-sisa perbuatannya, akan mereka terima akibat sedemikian.”
……
(Menyusul selanjutnya adalah beberapa paragraf yang berisi instruksi bagaimana seorang bhikṣu mengamati organ dan objek penglihatan begitu memasuki bhūmi kelima 觀眼色第五地, salah satu tingkatan dari sistem meditasi perenungan yang memang dirangkakan keseluruhan satu sūtra Saddharma-smr̥tyupasthāna.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar